EKONOMI
KOPERASI
EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI
DILIHAT DARI SISI ANGGOTA DAN PERUSAHAAN
Nama : Irene Putri Islami
Kelas : 2EB19
NPM : 24213467
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
KATA
PENGANTAR
Dengan
memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karuni-Nya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Ekonomi Koperasi mengenai Evaluasi keberhasilan koperasi
dilihat dari sisi anggota dan perusahaan
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penyusunan makalah Ekonomi Koperasi ini. Dalam pembuatan makalah
ini, penulis masih sadar masih banyak terdapat kekurangan, terutama sekali
dalam hal penyajian materi. Untuk itu kritik dan saran pembaca saat penting
bagi penulis.
Akhir
kata semoga Makalah Ekonomi Koperasi ini dapat berguna bagi diri penulis pada
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Bekasi
, Desember
2014
Penulis
PENDAHULUAN
Setiap orang dewasa dapat menjadi
anggota sebuah koperasi. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela.
Terbuka artinya anggota koperasi terbuka bagi siapa saja sesuai dengan jenis
koperasinya. Keanggotaan koperasi tidak membedakan suku, derajat maupun agama. Sukarela artinya keanggotaan koperasi tidak atas paksaan. Setiap anggota
mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Sesuai dengan pengertian koperasi bahwa
koperasi merupakan kegiatan ekonomi yang berasaskan kekeluargaan.
Maka tujuan utama koperasi adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan adanya koperasi, anggota yang membutuhkan kebutuhan pokok dapat membeli di koperasi dengan
harga yang lebih murah. Anggota yang membutuhkan pinjaman modal usaha dapat
meminjam di koperasi. Dengan demikian para anggota yang berpartisipasi di dalam koperasi dapat
terbebas dari rentenir yang meminjamkan uang dengan bunga sangat tinggi.
Partisipasi anggota merupakan faktor utama untuk menentukan keberhasilan koperasi. Semakin tinggi partisipasi anggota,
maka idealnya semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota. Dalam menentukan evaluasi keberhasilannya, koperasi di tentukan oleh salah satu faktornya yaitu adanya partisipasi anggota dan partisipasi dari anggota sangat berhubungan erat
dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tersebut. Dalam menentukan evaluasi keberhasilannya, koperasi tidak terlepas juga dari sisi perusahaan atau badan usaha
yang menyebabkan koperasi dapat berdiri. Kelahiran koperasi di landasi
oleh pikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan
kumpulan modal pada awalnya. Oleh
karena itu koperasi juga tidak boleh
terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani
anggota.
Tujuan dari dibentuknya makalah
ini yaitu
1.
Untuk mengetahui evaluasi
keberhasilan dilihat dari sisi anggota
2.
Untuk mengetahui evaluasi
keberhasilan dilihat juga dari sisi perusahaan
3.
Untuk mengetahui tujuan utama
koperasi setelah dilihat dari kedua sisi evaluasi keberhasilannya
PEMBAHASAN
I.
Evaluasi Keberhasilan Koperasi dilihat dari Sisi Anggota
1. Efek-efek Ekonomis Koperasi
Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan
koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagi pemilik
sekaligus pengguna jasa koperasi.
Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilik akan
mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah di serahkannya, apakah akan menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai
pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa, akan menguntungkan atau tidaknya
pelayanan koperasi dibandingkan penjual/pembeli di luar koperasi.
Pada dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi :
Ø Jika
kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya
Ø Jika
pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih
menguntungkan di banding yang di perolehnya dari pihak-pihak lain di luar
koperasi.
Berhasilnya suatu koperasi jika dilihat dari sisi anggota, antara lain
yaitu dengan partisipasi anggota tersebut di dalam koperasi, partisipasi
anggota dapat dipandang dari beberapa hal antara lain :
A.
Partisipasi dipandang dari sifatnya
Jika
dipandang dari segi sifatnya, partisipasi dapat berupa, partisipasi yang
dipaksakan (forced) dan partisipasi sukarela (voluntary).
Jika tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi, partisipasi yang dipaksakan
(forced) tidak sesuai dengan prinsip koperasi keanggotaan terbuka dan sukarela
serta manajemen demokratis. Partisipasi
yang sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat sukarela (voluntary).
B.
Partisipasi dipandang dari bentuknya
Dipandang
dari sifat keformalannya, partisipasi dapat bersifat formal (formal
participation) dan dapat pula bersifat informal (informal participation). Pada
koperasi kedua bentuk partisipasi ini bisa dilaksanakan secara bersama-sama.
C.
Partisipasi dipandang dari
pelaksanaannya
Dipandang
dari segi pelaksanaannya, partisipasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun
tidak langsung. Pada koperasi partisipasi langsung dan tidak langsung dapat dilaksanakan
secara bersama-sama tergantung pada situasi dan kondisi serta aturan yang
berlaku.
Partisipasi langsung dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli atau menjual kepada koperasi), memberikan saran-saran atau informasi dalam rapat-rapat, memberikan kontribusi modal, memilih pengurus, dan lain-lain.
Partisipasi tidak langsung terjadi apabila jumlah anggota terlampau banyak, anggota tersebar di wilayah kerja koperasi yang terintegrasi, sehingga diperlukan perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya.
Partisipasi langsung dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli atau menjual kepada koperasi), memberikan saran-saran atau informasi dalam rapat-rapat, memberikan kontribusi modal, memilih pengurus, dan lain-lain.
Partisipasi tidak langsung terjadi apabila jumlah anggota terlampau banyak, anggota tersebar di wilayah kerja koperasi yang terintegrasi, sehingga diperlukan perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya.
D.
Partisipasi dipandang dari segi
kepentingannya
Dipandang
dari segi kepentingannya partisipasi dalam koperasi dapat berupa partisipasi
kontributis (contributif participation) dan partisipasi intensif (incentif
participation). Kedua jenis partisipasi ini timbul sebagai akibat dari peran
ganda anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.
2. Efek Harga
dan Efek Biaya
Partisipasi
anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota
di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : Besarnya nilai manfaat
pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.
Motivasi utilitarian sejalan dengan
kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah insentif
berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya
pengurangan biaya dan atau di perolehnya harga menguntungkan serta penerimaan
bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
Dilihat dari
peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan, maka setiap harga yang
ditetapkan koperasi harus di bedakan antara harga untuk anggota dengan harga
untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih tajam
dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.
3. Analisis Hubungan Efek Ekonomis dengan Keberhasilan Koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah
satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan. Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada
besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya.
Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya
semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota. Keberhasilan koperasi di
tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partispasi
anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat
yang di dapat oleh anggota tersebut.
4. Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
Di sebabkan
oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi,
terutama tantangantantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota
harus secara kontinu di sesuaikan. Ada dua faktor utama yang mengharuskan
koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya :
1)
Adanya tekanan persaingan dari
organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).
2) Perubahan
kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan
kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi
produk-produk yang di tawarkan oleh koperasi.
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat
partisipasi anggota terhadap koperasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan
pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang akan datang terutama
dari anggota koperasi
II.
Evaluasi Keberhasilan Koperasi
Dilihat dari Sisi Perusahaan
Tidak dapat
di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya di landasi oleh
pikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan
kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran
efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
Ø Ukuran
kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di
hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi
atau di perolehnya manfaat ekonomi.
Ø Efesiensi
adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran
atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is
< Ia di sebut (Efisien). Di hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/di
perolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat
ekonomi yaitu :
1)
Manfaat ekonomi langsung (MEL) :
MEL adalah
manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat
terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.
2)
Manfaat ekonomi tidak langsung
(METL) :
METL adalah
manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya
transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode
tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggung jawaban pengurus &
pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi
yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut:
- TME = MEL + METL
- MEN = (MEL + METL) BA
Bagi suatu badan usaha koperasi yang
melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi
langsung dapat di hitung dengan cara sebagai berikut :
- MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU
- METL = SHUa
Efisiensi Perusahaan / Badan Usaha
Koperasi :
v Tingkat
efisiensi biaya pelayanan Badan Usaha ke anggota
(TEBP) =
Realisasi Biaya pelayanan / Anggaran biaya pelayanan
(Jika TEBP
< 1 berarti efisien biaya pelayanan Badan Usaha ke anggota)
v Tingkat
efisiensi biaya usaha ke bukan anggota
(TEBU) =
Realisasi biaya usaha / Anggaran biaya usaha
(Jika TEBU
< 1 berarti efisien biaya usaha)
v Efektivitas
Koperasi adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan
output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sesungguhnya
(Os), jika Os > Oa di sebut efektif.
v Analisis
Laporan Keuangan : Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari
system pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan
pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dilihat dari
fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu
alat evaluasi kemajuan koperasi.
v Laporan
keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan keuangan yang di
buat oleh badan usaha lain. Secara umum laporan keuangan keuangan meliputi :
a)
Neraca.
b)
Perhitungan hasil usaha (income
statement)
c)
Laporan arus kas(cash flow)
d)
Catatan atas laporan keuangan.
e)
Laporan perubahan kekayaan bersih
sbg laporan keuangan tambahan.
Perbedaan
yang pertama adalah bahwa perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat
menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi
pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil
usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan
anggota.
Perbedaan yang kedua ialah, laporan koperasi bukan merupakan
laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi
penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka
dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil
dan apabila perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal koperasi
mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan,
maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.
PENUTUP
Tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa koperasi memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika banyak orang yang
dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka ekonomi masyarakat pun akan kuat.
Oleh karena itu tak heran jika koperasi disebut sebagai tiang utama
perekonomian di Indonesia. Evaluasi keberhasilan koperasi ini tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi badan usaha yang menjalankannya, meskipun
tujuan utamanya melayani anggota.
DAFTAR PUSTAKA
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/evaluasi-keberhasilan-koprasi-diliat-dari-sisi-perusahaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar