Menggali dan Menemukan Peluang Dalam Bisnis (Tulisan Pengantar Bisnis 1)
Nama : Irene Putri Islami
Kelas : 1EB22
NPM : 24213467
I. PENDAHULUAN
Sebuah rencana bisnis bisa
datang secara tiba-tiba (ide) baik melalui pengamatan maupun pengalaman, bisa
juga melalui perencanaan yang matang. Ide-ide sering sekali muncul dalam bentuk
untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan
tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan
secara terus-menerus. Banyak ide yang betul-betul asli, tetapi sebagian besar
peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang
lama.
Gary Hamel dalam bukunya Leading
the revolution (2000) mengungkapkan saat ini kita berada pada era
revolusi dimana era kemajuan selalu dimulai dengan harapan dan diakhiri dengan
kecemasan. Hal ini terjadi karena tidak ada lagi perubahan yang bergerak secara
linear (garis lurus). Tanda-tandanya terlihat seperti meningkatnya jumlah
telepon seluler, meningkatnya pengguna internet dan munculnya para pemain baru
dalam bidang bisnis yang sama sekali tidak diperhitungkan dan tiba-tiba merajai
pasar seperti amazon.com, google.com atau e-bay.
Munculnya ide-ide yang
selama ini dianggap gila (tak masuk akal) malah berhasil di pasar. Untuk itu
jika anda memiliki sebuah rencana bisnis dan dianggap tidak masuk akal oleh
orang lain jangan terburu untuk menyerah. Simpan ide anda dengan baik, karena
bisa jadi ide ini yang akan mengantarkan kesuksesan anda. Ide-ide sering sekali
muncul dalam bentuk untuk menghasilkan suatu barang dan jasa baru. Ide itu
sendiri modal/peluang bagi anda untuk berhasil dan ide anda harus dimatangkan
melalui evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus. Ide baru juga bisa muncul
ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama dan pintar
menciptakannya sebagai suatu peluang untuk memulai bisnis.
II. PEMBAHASAN/ISI
Sumber peluang potensi bisnis dapat digali dengan cara :
a. Menciptakan
Produk Baru yang Berbeda
Dalam menciptakan produk
baru yang benar-benar berbeda pebisnis sering mengalami hambatan baik hambatan
pasar maupun hambatan ide. Ada banyak kisah sukses dan kisah kegagalan.
Kemunculan aqua sebagai produk air minum dalam kemasan juga pada awalnya dianggap
sebagai ide gila. Karena pada saat itu harga air minum kemasan lebih mahal
dibanding dengan minyak dianggap agak tidak masuk akal. Tetapi sekarang para
pengamat menganggap aqua sebagai produk yang sangat sulit untuk dikalahkan
walaupun semakin hari produk aqua dikepung dengan munculnya produk-produk
saingan baik secara local, regional atau dari perusahaan besar tetap tidak
menggoyahkan aqua sebagai pangsa pasar.
Tahapan-tahapan penting
dalam fase ini yakni : pemunculan ide, pemilihan ide, pengembangan konsep, dan
pengujian, strategi pemasaran, analisa bisnis, pengembangan produk, pengujian
pasar komersialisasi
b. Mencari
peluang bisnis
Peluang bisnis bisa lahir
dari mana saja misalnya pengalaman seseorang atau hobi. Beberapa contoh dari
kisah nyata yaitu kisah Agus Cahyadi, yang awalnya bekerja di perusahaan
penerbitan sebagai manajer sirkulasi. Setelah melihat banyaknya majalah yang
menjadi klien perusahaannyam akhirnya terpikir untuk membuka bisnis sablon. Ide
ini muncul karena setiap majalah pasti membutuhkan promosi untuk setiap edisi
baru mereka. Hasilnya pun tak sia-sia, berkat kerja keras dan usaha yang gigih
usahanya berkembang. Beberapa perusahaan besar kini menjadi kliennya. Kisah
lainnya adalah Etty Herawaty, ketika orang lain menganggap “sampah” sebagai
masalah, justru ia melihat “sampah” sebagai peluang. Ide ini muncul ketika ia
menerima oleh-oleh adiknya dari Singapura yaitu kantong sampah yang ramah
lingkungan (bio bag). Bio Bag ini berasal dari serat jagung dan bila
bersentuhan dengan tanah akan mudah sekali didaur ulang secara alamiah. Jika
menyimpan bahan organic bisa memperlambat proses pembusukan. Akhirnya ia keluar
dari pekerjaannya dan memulai usaha sebagai distributor tunggal untuk produk
ini.
Selain contoh-contoh
diatas, masih banyak lagi peluang-peluang bisnis yang bisa kita ditemukan di
lingkungan sekitar kita yang sudah menghasilkan keuntungan besar melalui modal
yang kecil pula yang bisa kita jadikan contoh untuk melihat peluang bisnis yang
mungkin bisa kita raih.
c. Menganalisa
produk
Analisis ini penting untuk menciptakan peluang yang baik dalam
menjalankan usahanya secara efektif dan efisien antara lain :
(1) Menganalisa
produk dan jasa yang telah ada dan yang aka nada
(2) Menganalisa
daerah pasar yang dapat dilayani secara menguntungkan
(3) Mengakses
kebutuhan dan keinginan konsumen yang sekarang maupun yang potensial dalam
berbagai daerah pasar untuk dilayani
(4) Menganalisa
kemampuan organisasi untuk melayani permintaan konsumen pada basis setelah
penjualan
(5) Menggerakkan
sumber-sumber organisasi untuk memuaskan kebutuhan konsumen
(6) Menganalisis
struktur harga yang sesuai dengan penerimaan konsumen dan juga menyediakan
pengoperasian bisnis yang aktif dalam hal keuntungan dan penghargaan pada
pemilik
Kemampuan ini bisa dilihat di dalam perusahaan top dunia, seperti
IBM, Ford, Coca-Cola, Dell, GE—yang mampu me-maintain kinerja pertumbuhannya di
tengah industry yang mulai jenuh dan menua. Noel Tichy dalam bukunya, Control
Your Destiny or Someone Else Will dan Every Business is a
Growth Business mengajarkan bahwa setua apa pun bisnis yang dimasuki,
seorang growth leader akan tetap melihatnya sebagai growth
business. Mereka tak pernah kenal yang namanya batas pertumbuhan. Ketika
para growth leader ini menemukan symptom adanya peluang,
dengan cepat mereka melihat berbagai resiko, membangun skill dan
kompetensi untuk mengeksploitasi peluang tersebut dan akhirnya meloncat
meninggalkan peluang-peluang lama yang tak relevan lagi untuk masuk ke peluang
yang baru.
Agar berhasil maka perlu dibangun growth mentality. Growth
leader perusahaan-perusahaan top dunia itu menciptakan sense
of urgency untuk terus tumbuh melalui growth mentality.
Mereka memliki ide yang jelas kemana transformasi akan dijalankan dan punya
nilai-nilai yang akan menjadi acuan seluruh jajaran manajemen untuk
menggerakkan perusahaan.
III. PENUTUP
Yang terpenting adalah
ide-ide yang telah kita realisir akan menciptakan peluang bisnis karena peluang
bisnis itu sebenarnya ada di sekitar kita dan banyak sekali macam bisnis yang
bisa diraih. Namun, untuk menangkap peluang bisnis, diperlukan keberanian, kejelian
dan kreativitas bisnis, dan kita harus betul-betul memahami kebutuhan
masyarakat konsumen.
Beberapa keadaan yang dapat
menciptakan peluang, yaitu : produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka
waktu yang relative singkat, kerugian teknik harus rendah, bila pesaing tidak
terlalu agresif untuk mengembangkan strategi produknya, pesaing tidak memiliki
teknologi canggih, pesaing sejak awal tidak memiliki teknologi canggih, pesaing
sejak awal tidak memiliki strategi dalam memperhatikan posisi pasarnya.
IV. Daftar pustaka :
Situmorang, Syafrizal Helmi. 2009. Bisnis: Perencanaan dan
Pengembangan. Jakarta: Mitra Wacana Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar