Minggu, 05 Juni 2016

[PENULISAN] Negosiasi dan Contoh Kasus yang Sukses dalam Bisnis



 Negosiasi dan Contoh Kasus yang Sukses dalam Bisnis



Disusun oleh :
IRENE PUTRI ISLAMI
Kelas :
3EB19
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
            Adapun tujuan dari pembuatan makalah kami yang berjudul “Sejarah Berdirinya Koperasi” adalah untuk memenuhi tugas dari dosen yang bersangkutan.
            Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah memberi bimbingan dan motivasi yang sangat membantu dalam penyelesaian pembuatan makalah ini. Ucapan terimakasih ini saya sampaikan kepada :
1.      Ibu Oktavia Anna Rahayu selaku dosen mata kuliah Aspek Hukum dalam Ekonomi.
2.      Kedua orang tua saya yang telah memberikan motivasi serta doa kepada saya.
3.      Serta teman-teman yang merupakan adik-adik kelas saya, kelas 2EB33 yang telah memberikan berbagai informasi kepada saya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan untuk perbaikan diwaktu yang akan datang.
Bekasi, 5 Juni 2016
(Penulis)

PEMBAHASAN


Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak - pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan.Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi formal
Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerjasama dan kompetisi.Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika berkomunikasi, kerjasama atau memengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu

Tujuan Negosiasi
Secara umum negosiasi mempunyai tujuan, yaitu:
1.      Tujuan agresif - berusaha memperoleh keuntungan dari kerugian (damage) pihak lawan.
2.      Tujuan kompetitif - berusaha memperoleh sesuatu yang lebih (getting more) dari pihak lawan
3.      Tujuan kooperatif - berusaha memperoleh kesepakatan yang saling menguntungkan (mutual gain)
4.      Tujuan pemusatan diri - berusaha memperoleh keuntungan tanpa memperhatikan penerimaan pihak lain
5.      Tujuan defensif - berusaha memperoleh hasil dengan menghindari yang negative
6.      Tujuan kombinasi

Dalam bisnis negosiasi mempunyai tujuan, antara lain :
  1. Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat yang mengandung kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.
  2. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama.
  3. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling menguntungkan dimana masing-masing pihak merasa menang (win-win solution).

Manfaat Negosiasi 
Manfaat yang diperoleh dari sebuah proses negosiasi di dalam pengertian bisnis resmi antara lain adalah :
1.      Untuk mendapatkan atau menciptakan jalinan kerja sama antar badan usaha atau institusi ataupun perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling pengertian. Dengan terjalinnya kerjasama antar kedua belah pihak inilah maka tercipta sebuah transaksi bisnis yang saling terkait, sehingga membuat hidup perekonomian. Dengan kata lain, bahwa suatu proses negosiasi bisnis merupakan bagian dari suatu proses interaksi guna menghidupkan perekonomian dalam skala yang lebih luas.
2.      Dalam sebuah perusahaan, sebuah proses negosiasi akan memberikan manfaat untuk menjalin hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk mengembangkan pasar, yang diharapkan memberikan peningkatan penjualan. Proses negosiasi bisnis juga akan menghasilkan harga yang lebih baik dan efisiens, yang memberikan keuntungan yang lebih besar. Dalam jangka panjang hal ini akan memberikan kemajuan dari sebuah perusahaan.
Karakteristik Negoisasi
1.      Senantiasa melibatkan orang baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok,
2.      Memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi,
3.      Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter)
4.      Hampir selalu berbentuk tatap-muka yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi,
5.      Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi,
Prinsip Negoisasi
1.      Memisahkan perasaan pribadi dengan masalah yang sedang dihadapi,
2.      Berfokus pada kepentingan bukan pada posisi
3.      Mengumpulkan beberapa pilihan sebelum membuat keputusan akhir
4.      Kharismatik, vokal yang terdengar meyakinkan pada saat negoisasi.

Proses Negosiasi
Proses negosiasi bukanlah proses sesaat kemudian dapat dengan segera diperoleh hasilnya. Oleh karena itu negosiasi merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinu atau terus-menerus hingga tercapai suatu kesepakatan bagi kedua belah pihak.
Persiapan yang baik sebelum bernegosiasi merupakan salah satu kunci sukses bernegosiasi. Menurut Casse, proses bernegosiasi ada tiga tahapan penting , yaitu sebagai berikut :
1.      Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu merencanakan sasaran negosiasi dan memperjelas proses negosiasi. Sasaran negosiasi adalah hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan salah satu alasan utama mengapa seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran sangatlah penting sebagai arahan atau petunjuk dalam bernegosiasi. Strategi negosiasi yang merupakan cara untuk mencapai tujuan bernegosiasi. Untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang diperlukan strategi yang tepat. Proses negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar yang diharapkan mampu menghasilkan suatu kesepakatan dikedua belah pihak yang saling menguntungkan.
2.       Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan peranan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses dalam bernegosiasi. Implementasi negosiasi memiliki beberapa komponen penting, antara lain :
·         Taktik cara Anda
Adalah bahwa Anda tahu tujuan yang ingin dicapai, Anda bersikeras dan memaksa pihak lawan agar percaya bahwalah Anda yang benar dan Anda terus menekan.
·         Taktik bekerja sama
Taktik ini menegaskan bahwa Anda mau mendengarkan pihak lawan dan mengetahui apa yang ada di benak mereka, Andalah yang memutuskan untuk bersikap reaktif(bukan proaktif) siap bekerjasama.
·         Taktik tidak bertindak apa-apa
Taktik ini merupakan sikap keras kepala dalam bernegosiasi. Dalam hal ini Anda tetap bersikukuh pda pendirian dan tidak mudah berubah.
·         Taktik melangkah ketujuan lain
Taktik ini menuntut Andalah yang harus aktif menggeser suatu persoalan ke persoalan lain.
3.      Tahap Peninjauan Negosiasi
Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya suatu proses negosiasi. Ada beberapa alasan penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukan, antara lain :
·         Untuk memeriksa apakah Anda sudah mencapai tujuan anda.
·         Jika tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat berharga bagi seorang negosiator.
·         Jika ya, maka pastikan apa yang sudah Anda lakukan dengan baik dan bangunlah kesuksesan Anda.

Negosiator
Negoisasi adalah perundingan, negosiator adalah perunding. Negosiasi adalah untuk mengatasi perbedaan pendapat antara kedua belah pihak. Negosiasi yang baik danefektif adalah negosiasi yang berdasarkan data riil dan faktual.
Seorang negosiator harus memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan & intuitif dalam melakukan proses negosiasi.
Gaya Negosiator
Negosiator yang terampil, yang secara teratur bertemu dengan banyak pihak lain tahu bahwa mereka masing-masing mempunyai gaya bernegosiasi tersendiri. Di dalam praktek negoisasi akan ditemukan tiga  gaya negosiator, yaitu 
 1.      Tipe petarung (fighter).
Yaitu negosiator yang memiliki orientasi pada tugasnya, sangat tinggi.
2.      Tipe kolaborator (collaborator)
Yaitu negosiator yang bertujuan untuk memperoleh segalanya ditempat terbuka, menghadapi berbagai masalah dan membuat transaksi yang kreatif.
3.      Tipe kompromistis.
Yaitu negosiator yang selalu berusaha mencari kompromi  untuk menyelesaikan persoalan.

Ketiga jenis negosiator tersebut sangat erat kaitannya dengan jenis organisasi yang berbeda-beda didalam penerapannya.
Diantara ketiga tipe  tersebut yang paling unggul sangat tergantung kepada “ketrampilan, pelatihan dan pengalaman” yang dimiliki masing-masing negosiator.

Kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang negosiator :
  • Informasi 
Mengapa kita harus memiliki Informasi ? karena Informasi itu memiliki kemampuan untuk mencari, mengolah dan memanfaatkan informasi yang riil, akurat dan faktual.
  • Ilmu Pengetahuan
Karena dengan memiliki kemampuan Ilmu Pengetahuan kita bisa mengetahui tentang bagaimana cara bernegoisasi secara efektif.
  • Penilaian
Disini juga kita harus mengerti mengenai Penilai agar kita dapat mempunyai ketepatan dan kecepatan dalam menilai situasi dan kondisi proses negoisasi.
  • Bijak / Arif
Kebijkan/Arif itu sangat penting untuk proses dalam bernegosiasi karena Kebijakan/Arif ini bertindak dengan pegangan moral (etika bisnis) dalam proses negosiasi.

Karakteristik Negosiator yang baik
·         Percaya diri
·         Menciptakan penampilan yang baik
·         Dapat mengendalikan emosi
·         Menghargai orang lain
·         Tidak merasa sempurna
  • Ramah, sopan, simpatik dan humor
  • Berpikir positif
  • Sabar, ulet dan tidak mudah putus asa 
  • Mencintai dan memiliki profesi yang ditekuni 

Prinsip-prinsip pelaksanaan Negosiator
  • Mempersiapkan bahan materi pembicaraan
  • Menyusun tujuan sekaligus target yang akan dicapai
  • Membuat janji
  • Waktu pelaksanaan pertemuan
  • Dengan siapa
  • Mengenal lebih jauh yang akan di lobby (kepribadian, hobby, sifat & karakter, dll) dari orang dekat).
  • Kenal & akrab dengan orang dekatnya (Sekretaris, Ajudan, Rekan, dll).
  • Persiapan penampilan (pakaian, sepatu, dasi, alat tulis, dll), sehingga menarik simpati & meyakinkan.
Strategi Negosiasi
·         Strategi yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain, agar orang lain memperhatikan & menuruti kehendak seorang negosiator => digunakan oleh sales dalam memasarkan produk/jasa.
Strategi ini meliputi:
a.       Asosiasi => memanfaatkan nama institusi/produk yang sudah dikenal luas àefek positif.
b.      Disasosiasi => memanfaatkan nama/produk/jasa yang ditawarkan sehingga klien akan berpaling pada produk lain.
c.       Random Sample => menawarkan dengan cara memamerkan suatu produk yang terbaik sehingga wakil dari keseluruhan produk ditawarkan.
d.      Salami => menawarkan produk/jasa dengan cara membuat pihak lain makin lama makin mempercayai & mendapatkan kewenangan yang meningkat.
Keterampilan Bernegosiasi
Keberhasilan atau kesuksesan dalam bernegosiasi dapat ditentukan oleh berbagai faktor penting,diantaranya adalah keterampilan seseorang negosiator dalam bernegosiasi dengan pihak lawan negosiasi. Menurut Hartman,ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam ketrampilan bernegosiasi (negotiation skills) antara lain.
1.      Persiapan
Persiapan yang baik merupakan salah satu kunci sukses negosiasi. Tanpa persiapan yang baik,hasil yang diperoleh dalam bernegosiasi tidak akan memuaskan kedua belah pihak atau bahkan mengalami kegagalan yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan bagi kedua belah pihak.
2.      Memulai Negosiasi
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memulai bernegosiasi,antara lain : memilih waktu yang tepat, tempat yang tepat, pengaturan tempat duduk yang tepat, menciptakan suasana yang positif dan santai, menetapkan agenda, meumusakn tawaran / posisi pembuka, menghadapi konflik, berkomunikasi secar efektif, meningkatkan ktrampilan mendengarka, peringatan, menciptakan kesepakatan dengan lebih cepat.
3.      Strategi dan Teknik
Menurut kamus Webster, strategi dapat mendefinisikan sebagai rencana atau metode yang teliti atau tipu daya cerdik. Sedangkan yang dimaksud dengan taktik lebih mengacu pada setiap metode yng digunakan untuk mencapai tujuan,yaitu mencapai kesepakatan dalam bernegosiasi. Baik strategi maupun taktik menuntut ketrampilan khusus dalam bernegosiasi. Negosiasi yang sukses bukan saja hasil dari perencanaan atau persiapan yang baik, tetapi juga implementsi yang baik dari sebuah negosiasi.
4.      Kompromi
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa proses bernegosiasi melibatkan kedua belah pihak. Kompromi merupakan salah satu upaya menuju pencapaian kesepakatan kedua belah pihak dalam bernegosiasi. Dalam upaya menu kompromi, seseorang negosiator rmenyajikan kerangka dasar atau garis besarnya terlebih dulu, kemudian melangkah pada perbedaan kedua belah pihak secara lebih spesifik, dan akhirnya disajikan pernyataan yang bersifat penilaian untuk mendukung posisi mereka sendiri.
5.      Menghindari Kesalahan Taktis
Agar negosiasi sukses, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dihindari dalam melakukan negosiasi, antara lain : mengajukan permintaan awal yang tidak logis (permintaan tinggi untuk penjual dan permintaan rendah untuk pembeli), membuat konsesi bebas, memulai tanpa daftar penawaran, melakukan negosiasi terlalu cepat,bernegosiasi saat terkejut,menghargai tawaran yang tidak masuk akal, takut diam, marah, tidak menuliskan hasil negosiasi, bernegosiasi pada saat lelah, mengecewakan bos Anda, dan memaksakan bernegosiasi.
Menurut Casse, ketrampilan bernegosiasi dapat dibedakan ke dalam dua kelompok besar, yaitu ketrampilan konvensional / conventional skills (untuk negosiator konvensional) dan nonkonvensional no-conventional skills (untuk negosiator nonkonvensional).
Menurut Oliver, ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi, antara lain: persiapan yang baik, berlatih, menggambarkan posisi Anda, membuat usulan, penawaran, dan persetuuan. Masing-masing kunci dasar dalam bernegosiasi tersebut dapat dijelaskan berikut ini.
1)      Persiapan Yang Baik
Negosiasi yang tidak disertai persiapan yang baik tidak akan mampu menghasilkan kesepakatan secara optimal. Semakin penting negosiasi, seiakan banyak persiapan yang harus dilakukan. Lakukan identifikasi pada tahap persiapan atas hal-hal berikut: Kemungkinan pihak lawan membuka pernyataan dan posisi, bagaimana Anda bergerak dari posisi pihak lawan menuju aspirasi Anda, masalah potensial,rintangan, kesempatan, kebutuhan dan pilihan yang dimiliki lawan Anda, bagaimana idealism dan garis Anda, pertimbangan biaya setiap gerakan yang mungkin Anda buat dan itu dapat menguntungkan pihak lawan Anda, dan antisipasi apa konsesi yang akan diberikan oleh pihak lawan Anda.
2)      Berlatih
Berlatih bernegosiasi merupakan kunci percaya diri. Hal itu dapat menjadi pintu pembuka besar atau kecil masalah dan kesulitan yang akan muncul. Cobalah rinci bagaimana Anda berlatih, pendekatan apa yang akan Anda gunakan, pernyataan kunci apa yang akan Anda sampaikan, dan bagaiman Anda merespons pernyataan pihak lawan Anda. Jangan bimbang dan ragu, berlatih dan berlatilah! Semakin sering berlatih dan selalu memperbaiki diri setiap terjadi kekeliruan akan menjadikan modal dasar yang berharga menuju kesuksesan Anda.
3)      Menggambarkan Posisi Anda
Pada beberapa titik, setiap sisi menggambarkan posisi mereka dengan jelas. Tujuan Anda adalah bagaimana memberikan kesempatan kepada pihak lawan untuk berbicara tentang berbagai hal yang berkaitan dengan apa, bagaimana, kapan, dimana, dan mengapa negosiasi perlu dilakukan. Anda harus dapat mengendalikan apa yang seharusnya anda lakukan dan jangan terpengaruh oleh pihak lawan Anda.
4)      Membuat Suatu Usulan/Proposal
Jika pihak lawan Anda mengisyaratkan tidak membuat suatu usulan (proposal) yang ingin diajukan dalam bernegosiasi, satnya bagi Anda untuk mengusulkannya. Hal itu juga akan memberikan suatu konsensi yang terlalu dini oleh pihak lawan. Namun demikian, pada babak awal tersebut janganlah terlalu berharap munculnya sebuah kesepakatan. Masih aada kata-kata tawaran berikutnya yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut dalam bernegosiasi.
5)      Penawaran
Salah satu respon yang eektif dalam bernegosiasi adalah bagaimana melakukan tawaran bagi pihak lawan dengan cara-cara yang baik. Bagaimanapun, proses bernegosiasi tidak dapat dilepaskan dengan proses penawaran. Gunakan kesempatan proses penawaran ini dengan sebaik-baiknya.
6)       Persetujuan
Dalam proses penawara yang intens,sangatlah mudah untuk melupakan apa yang telah disetujui. Sasaran dari setiap kali bernegoisai adalah untuk mencapai kesepakatan. Suatu kesepakatan itu tidak hanya terbatas pada hasil akhir dari kesepakatan, tetapi butir-butir dari setiap kesepakatan juga menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam proses bernegosiasi.
Untuk mencapai suatu kesepakatan yang baik (efektif) bagi kedua belah pihak, Anda perlu memahami dengan sebaik-baiknya apa yang sebenarnya diinginkan oleh pihak lawan.
Menurut Mattock dan Ehrenborg, ada sepuluh hal yang sangat diinginkan oleh pihak lawan Anda, antara lain
(1) merasa nyaman akan dirinya sendiri,
(2) tidak merasa dibohongi,
(3) sekutu yang kekal,
(4) mengetahui dan memahami lebih banyak,
(5) menyelesaikan negosiasi tanpa harus bekerja terlalu kera,
(6) uang, barang, dan pelayanan yang bagus,
(7) diperlakukan dengan ramah-artinya didengarka,
(8) disenangi,
(9) komunikasi yang jelas,
(10) mengetahui kemampuan dan usahanya-dari Anda, bos, dan rekan kerjanya.

Kendala Suksesnya Suatu Negosiasi
1.       Melihat negosiasi sebagai konfrontasi
Perlu diingat bahwa negosiasi bukanlah suatu konfrontasi. Pada kenyataannya, negosiasi dikategorikan sebagai kerjasama antara dua belah pihak untuk mencari pemecahan masalah, dibandingkan dengan individu yang menginginkan KEMENANGAN dari suatu kontes.
Ketahuilah bahwa sikap yang ditimbulkan pada saat negosiasi (bermusuhan, bekerjasama) akan membawa pengaruh dari interaksi yang dilakukan. Suatu perkelahian akan Anda hadapi bila Anda seseorang yang konfrontasi.
2.      Selalu berusaha untuk memenangkan di setiap situasi
Jika Anda “Menang” pasti ada yang kalah, dan itu akan menjadikan kesulitan pada suatu saat. Suatu pandangan yang bagus dalam negosiasi adalah mencoba untuk menemukan solusi dimana kedua belah pihak ”Menang”.
3.      Menjadi emosional
Memang wajar bila emosional timbul saat bernegosiasi. Tapi ingat juga bahwa kemampuan Anda untuk bernegosiasi dengan benar akan berkurang bila Anda semakin emosional. Mengontrol emosi adalah hal yang juga tidak boleh terlupakan.
4.      Tidak berusaha untuk mengerti orang lain
Mengertilah kebutuhan orang lain, dan mencoba untuk memahami keinginan tersebut. Mengapa? sebab Anda berusaha untuk mendapatkan solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Apabila Anda tidak dapat mengerti kebutuhan dan keinginan orang lain, dapat dipastikan negosiasi akan gagal. Seringkali, pada saat mencari tahu tentang seseorang, kadang malah menemukan bahwa sebenarnya tidak banyak pertentangan yang berarti.
5.      Fokus pada pribadi, bukan pada masalah
Kadang persepsi sulitnya orang lain diajak bekerjasama hadir saat berhadapan dengan orang yang tidak Anda sukai. Pada saat ini terjadi, negosiasi yang efektif akan gagal. Penting sekali untuk tetap pada masalah (issue) yang ada dan menyingkirkan ketidaksukaan kita dari orang tersebut.
6.      Menyalahkan orang lain
Dalam setiap pertikaian ataupun negosiasi, setiap pihak akan memberikan sesuatu yang akan membuat lebih baik ataupun lebih buruk. Suasana yang tidak menyenangkan akan tercipta jika Anda menyalahkan seseorang. Namun jika Anda bertanggung jawab terhadap masalah tersebut, Anda menciptakan suatu semangat dalam bekerjasama.

Contoh Percakapan Negosiasi
Contoh Kasus Negosiasi Win-Win Solution
Pada suatu hari ada seorang ibu yang bernama Annisa Julianti sedang melihat-lihat salah satu toko penjualan online yaitu tokobagus.com. Dia melihat ada mobil yang lumayan murah tetapi masih mulus. Dia bergumam terus didepan laptopnya, dia ingin sekali membeli mobil tersebut.
Annisa    : Wah, mobil ini terlihat bagus, dan harganya murah. Harganya bisa nego lagi, beli ah! Aku hubungi dulu ah
Annisa pun menghubungi orang yang menjual mobil Honda jazz tersebut yang bernama Neng Acha Aprilani
Annisa      : “Hallo assalamualaikum, dengan ibu N. Acha?”
N.Acha     : “Waalaikum salam, betul saya N. Acha. Maaf ini dengan siapa ya?”
Annisa      : “Saya Annisa, saya ingin membeli mobil anda yang anda passang di situs iklan tokobagus.com”
N.Acha    : “Oh, ibu datang saja langsung kerumah saya untuk bernegosiasi soal harganya.”
Annisa      : “Kapan kira-kira anda ada dirumah?”
N. Acha   : “Besok saya ada dirumah, jam 10 ibu datang saja kerumah saya”
Annisa      : “Oh baik, besok saya akan kerumah anda. Maaf alamat ibu dimana ya?”
N. Acha   : “Alamat saya di Jl K. K. Singawinata no 113, Bekasi”
Annisa      : “Oke, saya sudah mencatatnya, wassalamualaikum”
N. Acha   : “Waalaikumussalam”
Keesokan harinya Annisa pergi kerumah N. Acha untuk bernegosiasi tentang harga mobil tersebut
Annisa      : “Assalamualaikum
N. Acha   : “Waalaikum salam, dengan ibu Annisa?”
Annisa      : “Iya saya Annisa yang ingin membeli mobil anda”
N. Acha   : “Oh iya, silahkan masuk”
Annisa      : “Iya, permisi”
Ketika mereka baru saja duduk di ruang tamu, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah N. Acha
Balqis       : “Assalamualaikum
N. Acha   : “Waalaikum salam. Maaf ini dengan siapa?
Balqis       : “Saya Laella Balqis Bahri, saya seorang pengusaha besar yang ingin membeli mobil anda”
N. Acha   : “Silahkan masuk”
Balqis       : “Permisi”
Mereka pun duduk diruang tamu rumah N. Acha. Tetapi Balqis bermaksud untuk membeli mobil yang sama dengan Annisa
Annisa      : “Bagaimana bu? Boleh saya melihat mobilnya?”
N. Acha   : “Oh ya, silahkan mobilnya ada disana”
Annisa      : “Hmm, mobilnya terlihat bagus, masih mulus lagi”
N. Acha   : “Mobil ini memang jarang dipakai jadi masih mulus”
Annisa      : “Kira-kira ibu menawarkan harganya berapa?”
N. Acha   : “Harganya sesuai yang ada diiklan 175 juta rupiah”
Balqis       : “Saya beli 200 juta rupiah”
Annisa      : “Saya yang membeli dan datang yang pertama”
Balqis       : “Apa masalahnya? Saya juga ingin membeli mobil itu, jadi saya berhak untuk mengajukan harganya”
Annisa      : “Tapi kan diiklan boleh bernegosiasi jadi boleh ditawar harganya kan? Gimana kalo saya beli 150 juta rupiah?”
N. Acha   : “Apa tidak bisa lebih mobilnya kan masih mulus. Gimana kalau 170 juta rupiah? Bagaimana kalo ibu Balqis membeli mobil Ferrari saya saja, mobil itu limited edition loh bu”
Balqis       : “Ya sudahlah, saya membeli mobil Ferrari anda saja yang disebelah mobil Honda jazz seharga 1 miliyar rupiah”
N. Acha   : “Maaf bu belum bisa. Palingan mobil itu saya jual seharga 2,5 miliyar rupiah”
Annisa      : (tertawa) “katanya orang kaya tapi kok ngehargain mobil sebagus itu Cuma 1 miliyar sih?”
Balqis       : “Kan kata anda bisa bernegosiasi, jadi apa masalahnya?
Annisa      : “Iya juga sih, ga ada masalahnya juga dengan saya haha”
N. Acha   : “Sudah bu sudah jangan bertengkar. Jadi ibu-ibu ini mau membeli mobil-mobil saya berapa?”
Annisa      : “Kalau 160 juta rupiah bagaimana bu?”
Balqis       : “Ya sudah, saya beli mobil ibu seharga 1,5 miliyar rupiah”
N. Acha   : “Ibu Annisa apa tidak bisa lebih 168 juta deh. Dan ibu Balqis palingan saya kurangin mejadi 2 miliyar rupiah”
Annisa      : “Yah masih mahal, gimana kalau 165 juta”
Balqis       : “Hmm ya sudah, saya tutup 4 miliyar rupiah. Kalau 2 miliyar lebih baik saya beli mobil yang baru”
N. Acha   : “Haha baiklah saya setuju. Ibu Annisa membeli mobil Honda jazz saya dengan harga 165 juta dan ibu Balqis membeli mobil ferari saya dengan harga 4 milyar rupiah”
Annisa & Balqis : “Deal! Ini uangnya bu”
N. Acha   : “Baiklah, saya terima uang ini. Ini kunci dan STNK mobil Honda Jazz bu Annisa dan ini kunci dan STNK mobil Ferrari bu Balqis”
Annisa & Balqis : “Terima kasih, kalau begitu kami pamit pulang dulu. Wassalamualaikum”
N. Acha   : “Waalaikumussalam”
Mereka pun pulang dengan muka gembira karena telah berhasil membeli mobil yang mereka inginkan.


Referensi 

https://id.wikipedia.org/wiki/Negosiasi
 http://www.seorangpelajar.com/2015/12/makalah-negosiasi-dalam-organisasi.html
http://putusuardiana.blogspot.co.id/2014/07/negosiasi.html
http://tugasbimmd.blogspot.co.id/2014/03/definisi-negosiasi-dan-berserta-contoh.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar